Sepenggal Keagungan dan Cinta dibalik 'ROUDLOH' Makam Rasulullah saw.
Tidak seperti penutup Ka'bah yang setiap tahun harus di ganti, penutup
ruangan Makam Nabi sangatlah jarang diganti, itu karena penutup makam
itu terletak didalam ruangan tertutup dan tak pernah tersentuh oleh
siapapun, terakhir kali diganti pada tahun 1971m, (biasanya di ganti
setelah 100thn sekali) dan seorang wartawan Al Arabiya Omar Al-Midwahy, beberapa waktu lalu mewawancarai salah satu dari pekerja yang
bertugas untuk mengganti penutup Makam Rasulullah, yaitu Syaikh Ahmad
Sahirty, beliau adalah kepala divisi bordir di pabrik kain penutup
Ka'bah dan Makam Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam
di Makkah. Saat melakukan tanya jawab ini umur Syaikh Ahmad sudah sangat
sepuh (hampir 100thn).
Ketika saya memintanya untuk menjelaskan
kepadaku tentang Ruang makam Nabi, dia tampak bergetar hebat, Dan dia
berkata dengan suara samar:
"Bagaimana aku bisa perasaanku pada
saat aku memasuki ruang makam Nabi ... aku tidak mampu .. Karena itu
sudah diluar batas kemampuan aku berbicara, dan aku tidak pernah
berpikir bahwa suatu hari aku akan ditanyakan tentang pengalaman ini.
Dan aku menjamin bahwa aku tidak akan dapat melakukan atau melalui
pengalaman itu lagi".
"Kami adalah orang pertama yang masuk,
bersama Sayyidil Habib As'ad Sheera, salah satu tokoh al-Madina
al-Munawwarah, yang merupakan direktur wakaf keagamaan Madina pada saat
itu, dan Habib Moghrabi dari manajemen pabrik, dan Abd al-Karim Flomban,
Nasir Qari, Abd al-Rahim Bukhari dan lain-lain. Kami berjumlah 13
orang, aku tidak ingat sebagian besar dari mereka, karena saat ini
mereka telah meninggal dunia kembali kepada rahmat Allah.
"Kami didampingi kepala Suku Aghas (pemegang dan penjaga makam nabi turun temurun).
"Lihatlah lensa kacamata ini -dan ia menunjuk ketebalan kacamatanya-dan lihatlah berapa banyak rambut putih, itu semua menunjukkan berapa
berat tahun kehidupan yang ku bawa. Usia ku, meski tidak menghitung,
tapi aku pernah mendengar mereka mengatakan bahwa aku lahir pada tahun
1333 H (1917 M). Dan seumur hidupku, aku tidak memiliki kegemaran selain
kecintaaan pada aroma indah / parfum. Aku telah menghabiskan jangka
waktu yang panjang di tahun-tahun yang tertinggal, berusaha untuk
memuaskan nafsu mencium segala keharuman yang ada. Aku belajar banyak,
dan aku dapat memberitahu Anda dengan keyakinan: bahwa aku memiliki
keahlian khusus bagaimana mencampur minyak wangi dan menghasilkan
wewangian terbaik..dan bahwa hampir tidak ada orang lain yang bisa
membuat wewangian seperti racikanku.
"Dan aku katakan ini karena
aku menemukan ketidakmampuan untuk menjelaskan, apa yang terjadi pada
malam yang diberkati itu, ketika pintu dibuka untuk kami, dan kami
memasuki ruang pemakaman baginda Nabi, aku menghirup keharuman dan aroma
yang tidak pernah ku ketahui atau mencium sebelumnya maupun sesudahnya,
dan tidak pernah dikenal seumur hidupku. Aku tidak pernah tahu rahasia
komposisinya: itu adalah keharuman di atas keharuman, aroma diatas aroma-sesuatu yang lain dari pada yang lain, bahkan akan membuat takjub
seorang ahli sekalipun, atau pedagang parfum manapun juga tidak akan
pernah mencium seperti itu sebelum atau sesudahnya.
Ketika malam
itu pintu makam dibuka, perasaan takjub begitu lengkap mengambil alih
semua perhatianku, Ini adalah tempat teragung dimuka bumi, aku tidak
tahu persis berapa luasnya, tetapi menurut taksiran kami, Ruang makam
itu sekitar 48 meter persegi. Dengan ketinggian kurang lebih 11 meter.
Makam Nabi صلى الله عليه وآله وسلم
Makam Abu Bakar al-Siddiq dan Makam Umar ibn al-Khattab
"Dan aku juga melihat bahwa ada makam lain yang kosong, dan di samping
empat makam adalah ruang dari putri tercinta dan buah hati Rasulullah
saw Sayyidah Fatimah al-Zahra RA yang merupakan rumah di mana dia dan
keluaganya tinggal.
"Kekaguman terhadap tempat itu sangatlah
istimewa, Aku begitu terpesona melihat lampu lampu antik yang
menggantung dari langit-langit ruang, peninggalan dari zaman kuno, kami
diberitahu bahwa ada beberapa peninggalan Nabi yang disimpan di tempat
lain - aku tidak tahu di mana - tapi aku tahu bahwa beberapa benda
bersejarah ada yang disimpan di ruang Sayyidah Fatimah al-Zahra yaitu
di tempat yang sama ini.
"Ruang ini, sebagian besar tertutup kain tenunan yang terbuat dari sutra murni, berwarna hijau lembut dengan kain katun yang kuat, dan dimahkotai oleh sabuk yang mirip dengan penutup Ka'bah, tetapi disini berwarna merah. Seperempat bagian dari kain dibordir dengan tulisan ayat Al Qur'an yang mulia dari surat al-Fath, terbuat dari garis kapas dan benang emas dan perak".
"Dari saking kagumnya kami sampai tidak tahu bagaimana untuk menghapus / membersihkan potongan potongan khusus yang dibuat untuk menempelkan kain pada kubah - jari-jari kami goyang bergetar dan napas kami menderu berlomba.
Kami tinggal selama 14 malam penuh bekerja dari setelah sholat Isha
sampai azan pertama waktu Fajr untuk menyelesaikan tugas ini. Kami
menggunakan bahasa sinyal dan kalau terpaksa berbicara akan kami lakukan
dengan berbisik bisik, Kami terus menghapus potongan-potongan lama,
melepas simpul dari penutup lama, dan membersihkan semua debu dan bulu
merpati yang terjebak di tempat yang suci ini. Itu terjadi pada tahun
1971m, dan penutup lama yang kami ganti telah berusia 75 tahun sesuai
dengan tanggal yang tertulis di atasnya.
Aku, pada waktu itu
mataku sudah lemah dan kacamata ini tidak pernah meninggalkan mata ku
sejak bertahun tahun sebelumnya, tapi di ruang itu aku berubah menjadi
orang lain, sungguh Aku merasakan hal itu, dan perbedaan itu sangat
jelas bagi ku.
Syekh Sahirty bersumpah, ketika mengatakan:
"Di situ Aku sanggup untuk menempatkan benang ke lubang jarum tanpa kacamata ku, meskipun cahaya sangat redup ditempat di mana kami bekerja. Bagaimana Anda bisa secara ilmiah menjelaskan hal ini ? Dan bagaimana Anda bisa menjelaskan fakta bahwa aku tidak merasa alergi (aku adalah penderita alergi akut), aku akan batuk parah jika sedikit terkena debu. Tapi pada waktu itu, aku sama sekali tidak terpengaruh oleh debu ruangan, atau pasir yang terbang ke udara. Seakan pasir tidak lagi pasir, dan seolah-olah debu menjadi obat untuk penyakit ku, aku merasa bersemangat dan muda seperti ketika usiaku belasan tahun (padahal waktu itu usiaku sudah lebih dari setengah abad).
"Satu lagi hal yang
aneh terjadi padaku yang rahasia nya, belum aku mengerti hingga saat
ini. Kami harus mengambil kain bordir / penutup lama, sepanjang 36
meter, masih tersisa. Aku mengatakan kepada mereka untuk melipat dan
membungkusnya dan meninggalkannya disitu. Aku pergi ke sana, dan
meskipun tubuh ini sudah tua dan lemah, tapi aku sanggup memanggulnya di
atas bahu ini. Aku pergi keluar dari Ruang mulia itu tanpa sedikitpun
merasa berat. Tapi setelah itu, mereka datang dengan lima orang muda
untuk membawanya dari tempat aku meletakkannya dan mereka tidak bisa
[membawanya] ".
Syaikh Ahmad mulai menangis pelan pelan dan sambil mendesah:
"Mereka bertanya siapa yang membawa karung bungkusan itu keluar? Yang
bagi mereka sangat berat dan 5 orang muda dan kuat tak sanggup
mengangkatnya, saat kujawab aku yang mengangkatnya, mereka tertawa
dengan penuh rasa tidak percaya hingga datang syaikh Abd al-Rahim
Bukhari, penulis kaligrafi yang terkenal itu dan bersaksi bahwa benar
dia telah melihat aku syaikh Ahmad Sahirty yang mengangkatnya
sendirian!!".
Allahu A'lam.
Semoga kita diberi kesempatan berziarah kepada al-Mustofa, Nabiyyuna Muhammad...
الصلاة والسلام عليك يا سيدي يارسول الله