Manusia adalah pembuat, pemegang dan pembawa budaya, dari generasi ke generasi berikutnya. Proses ini tidak dapat terlepas dari pendidikan, yang merupakan bagian (integral) budaya masyarakat. Berbagai proses yang memungkinkan budaya untuk terus berkembang adalah proses pendidikan. Dalam artikel ini saya akan menguraikan tentang Hubungan Dinamis pendidikan dan budaya. Namun sebelumnya perlu saya uraikan terlebih dahulu konsep pendidikan dan budaya. 

Konsep Pendidikan
Ada banyak pendapat yang berbeda-beda mengenai konsep pendidikan, baik ditinjau dari subjek pendidikan, filsafat, lingkungan, mapun budaya. Varias ini juga didorong dengan berbagai faktor yang kuat ini di samping dapat mempengaruhi filosofis, budaya, sosial bahkan agama. Dr. Thariq Abdul Raouf Amer dalam bukunya (Asal usul Pendidikan – Sosio Ekonomi Budaya) mendefenisikan pendidikan sebagai proses normalisasi sosial yang bertujuan untuk menciptakan individu yang berbeda dari beberapa organisme. 

Konsep Budaya
Beberapa orang menganggap bahwa budaya merupakan esensi ilmu pengetahuan, pengalaman manusiawi dan religiusitas yang mengarahkan individu ke arah yang benar. Sementara pandangan yang lain membatasinya hanya kepada penyempurnaan bakat, dengan pengetahuan kemudian dipraktekkan oleh para intelektual, sastrawan dan seniman, yang mengarah kepada kekayaan intelektual yang lebih luas yang memungkinkan manusia berfikir untuk mengkoordinasi dan menyatukan budaya Maka, budaya adalah proses yang diperoleh dari proses pendidikan, ini penegasan kebutuhannya (integral) dengan proses pendidikan, dan pendidikan adalah dasar atau pondasi bagi berlanjutnya budaya dan transmisi dari generasi ke generasi. 
Hubungan Dinamis Antara Pendidikan dan Budaya Ini adalah sifat dari hubungan antara pendidikan dan kebudayaan sebagai hubungan yang berlanjut interaktif dinamis, tidak terbatas pada waktu atau ruang tertentu, tetapi hubungan positif pada Regenerative selalu berusaha untuk mentransfer budaya, dengan memperbaiki citra bangsa di kancah dunia dengan cara yang beradab dengan meningkatkan sarana pendidikan yang canggih menjadi tujuan akhir dalam penyebaran budaya, demi kelangsungan hidup yang lebih mudah. Hubungan pendidikan dan budaya yang dinamis itu dipresentasikan dengan point berikut, yaitu: 

Petama: Pendidikan ibarat anak sungai utama, sebagai sarana tranformasi dan pemasaran (promosi, memperkenalkan) budaya dalam setiap kehidupan masyarakat untuk menanggulangi kehidupan yang tertinggal dari fasilitas pendidikan, serta budaya yang ditranfer mendukung kearifan lokal serta melestarikannya di wilayah tempat tinggalnya. Seperti budaya hidup sehat, menjaga kebersihan dan olahraga.

Kedua: Hubungan yang tidak terbatas hanya pada sisi pendidikan, namun juga menyampaikan pesan harmoni antara bumi dan manusia, serta identitas diri dan warisan leluhurnya. Diformulasikan untk mencerminkan cinta tanah air dan negaranya, sampai kepada dekade berikutnya sebagai negara yang mewarisi budaya aslinya. 

Kesimpulan: 
Saya dapat mengatakan bahwa pendidikan merupakan tulang punggung dari budaya, dan budaya yang membangun semangat pendidikan, keduanya tidak bisa hidup dengan terisolir (terpisah). 

Karena pendidikan tidak hanya perilaku belajar yang mengarah pada adopsi konsep budaya dari pelajaran di sekolah saja, tetapi juga cara mengendalikan individu bagaimana membangun persepsi teoritis dan praktis untuk mempertahankan identitas komunitas mereka dari kepunahan dan kehancuran Kemajuan masyarakat didasari dengan keyakinan yang mendalam akan pentingnya budaya untuk dimiliki semua orang melalui pemahaman metodis pendidikan, dan membawa mereka untuk terus mempertahankan identitas mereka dan bangsanya dari erosi dan kepunahan.
 
Top