Dunia Islam sangat banyak memberika kontribusi terhadap dunia ini sebetulnya, namun kadang kita menjadi kalap terhadap realita yang ada ini. Sebut saja penemuan itu dari barat, penemuan itu dari eropa (walaupun apresiasi positif itu perlu untuk menciptakan kedamaian), namun jarang kita mengatakan penemuan dasar dari sekian banyak penemuan itu adalah dari Islam.

Islam mempunyai banyak prestasi besar dalam dunia ilmiah, seperti dalam bidang matematika. Kaum muslim pada awalnya memang belajar kepada orang India, kemudian mereka mengenal angka satu sampai sembilan, yang di barat kemudian dikenal sebagai Arabic Numbers.

Akan tetapi, umat Islam mencatat prestasi tersendiri dalam bidang ini dengan penemuan angka nol oleh Al Khawarizmi (w. 833 M) yang dalam bahasa Arab disebut Shifr. Dari angka nol ini maka berkembanglah ilmu perhitungan yang kemudian menjadi dasar pengembangan teknologi komputer. Al Khawarizmi juga merupakan perumus "Al Jabar", sebuah cabang matematika yang diambil langsung dari bukunya "Al Jabr wal Muqabalah". Nama Al Khawarizmi juga diabadikan dalam nama "logaritma" yang diambil dari kata Inggris algorthm dan merupakan transliterasi dari Al Khawarizmi. (DR. Adian Husaini, et.al.: 2013).

Adalah sudah barang tentu mereka dengan ketaqwaan dan kadar keimanan yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan kita yang sezaman dengan penulis ini, akan tetapi mereka dengan ketaqwaan dan keimanannya yang kuat itu justru mampu membuat sebuah terobosan-terobosan baru, dan melakukan pengembangan terhadap bidang keilmuan, serta telah berhasil memberikan subangan dibidang keilmuan. 

Maka, seperti lembaga pendidikan Islam harusnya membebaskan anak didik dari nilai-nilai yang dapat melahirkan comfusion di dunia pendidikan Islam, yang akhirnya menjadi peserta didik mempunyai anggapan bahkan keyakinan bahwa benar dan salah itu relatif dan keabsahan agama Islam pun menjadi diragukan. Wallahu a'lam...

(Mojokerto)
 
Top